Langsung ke konten utama

Analisis Kualitatif Senyawa Organik dengan Spektrofotometer Infra-Red



ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK DENGAN SPEKTROFOTOMETER INFRA-RED

Abdul Rozak    Armita Febrianasari    Fachrian Noor    Rahayu Syafitri
Kelas :XIII-9
SMK SMAK Bogor



 
Abstrak
Spektofotometer infra merah adalah alat yang digunakan untuk menentukan suatu gugus fungsi dalam suatu senyawa . Pada penetapan ini hasil yang  diperoleh dalam bentuk pita panjang gelombang. Dengan membandingkan pita panjang gelombang sampel dengan tabel panjang gelombang didapatkan hasil bahwa senyawa tersebut adalah Ethanol dengan Mr 46 gram/mol.

  Kata Kunci : Spektrofotometer infra merah, gugus fungsi, senyawa organik, spektrum infra merah.

Abstract
Infrared spectrophotometer is a tool used to determine a functional group in a compound. This assignment on the results obtained in the form of wavelength band. By comparing the samples with a wavelength band with wavelength table showed that the compound was Ethanol with the molecular weight of 46 gram/mol.

  Key word : Infrared spectrophotometer, functional group, organic compound, spectrum infrared.


PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Spektrofotometer Infra merah dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa. Yang menjadi parameter kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan gelombang dimana muncul akibat adanya serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu senyawa.
Analisis kualitatif senyawa organik secara spektofotometer infra merah diperlukan oleh berbagai bidang terutama di industri farmasi. Untuk mengetahui kemurnian bahan baku dalam pembuatan obat. Oleh karena itu siswa-siswi dilatih agar dapat mengoperasikan dan mengolah data dengan spektrofotometer infra merah.

B.     Tujuan
1.         Untuk mengetahui cara menentukan senyawa organik dengan melihat kromatogram.
2.         Untuk memahami cara kerja dari alat spektrofotometer infra merah dengan baik dan benar.
3.         Untuk mengetahui cara menganalisis senyawa organik baik dengan cara kualitatif
4.         Untuk memahami cara mengolah data dari spektrofotometer infra merah.


C.     Struktur Laporan
Struktur laporan pada jurnal ini terdiri dari judul jurnal, penulis jurnal, abstrak, pendahuluan berisikan latar belakang dan tujuan, tinjauan pustaka, metode analisis, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.

TINJAUAN PUSTAKA
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. (Basset,1994).

Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda . (Khopkar, 2003).

Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR) atau yang biasa disebut dengan Fourier Transform Infra Red Spectrophotometer (disingkat dengan FTIR), Spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.

Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang  2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm-1 . Satuan yang sering digunakan dalam spektrofotometri infra merah adalah Bilangan Gelombang atau disebut juga sebagai Kaiser.

Dasar spektrofotometri Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas. Jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim tersebut akan naik. Dengan kata lain, bila ikatan bergetar maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi total adalah sebanding dengan frekuensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari pegas dan massa ( m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.

Seperti yang telah diketahui, atom-atom di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi (bergetar). Energi dari kebanyakan vibrasi molekul berhubungan dengan daerah infra merah. Vibrasi molekul dapat dideteksi dan diukur pada spektrum infra merah. Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorbsi) energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi dasar (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state). Pengabsorbsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrometer infra merah, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot itu disebut spektrum infra merah yang akan memberikan informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul.

Pada umumnya identifikasi suatu senyawa didasarkan oleh vibrasi bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 – 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut.

Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (finger print region). Daerah finger print ini untuk setiap senyawa tidak akan ada yang sama sehingga merupakan identias dari suatu senyawa.

Berikut adalah contoh serapan yang khas dari beberapa gugus fungsi :

Tabel 1. Daerah Serapan Gugus Fungsi
Gugus
Jenis Senyawa
Daerah Serapan (cm-1)
C-H
2850-2960, 1350-1470
C-H
3020-3080, 675-870
Gugus
Jenis Senyawa
Daerah Serapan (cm-1)
C-H
3000-3100, 675-870
C-H
3300
C=C
Alkena
1640-1680
C=C
aromatik (cincin)
1500-1600
C-O
1080-1300
C=O
aldehidaketon, asam karboksilat, ester
1690-1760
O-H
alkohol, fenol(monomer)
3610-3640
O-H
alkohol, fenol (ikatan H)
2000-3600 (lebar)
O-H
asam karboksilat
3000-3600 (lebar)
N-H
3310-3500
C-N
Amina
1180-1360
-NO2
Nitro
1515-1560, 1345-1385

METODE ANALISIS
Spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) merupakan spektroskopi inframerah yang dilengkapi dengan transformasi Fourier untuk deteksi dan analisis hasil spektrumnya. Inti dari spektroskopi FTIR adalah interferometer Michelson yaitu alat untuk menganalisis frekuensi dalam sinyal gabungan.


Spektrum inframerah tersebut dihasilkan dari trasmisi cahaya yang melewati sampel, pengukuran intensitas cahaya dengan detektor dan dibandingkan dengan intensitas tanpa sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrum inframerah yang diperoleh kemudian diplot sebagai intensitas fungsi energi, panjang gelombang (nm) atau bilangan gelombang(cm-1).
Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan dengan membandingkan pita absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah menggunakan tabel korelasi dan menggunakan spektrum senyawa pembanding yang sudah diketahui.
Senyawa organik dapat diketahu secara pasti dengan membandingkan rumus empiris dari senyawa,sehingga rumus molekul dan struktur sampel dapat diketahui secara akurat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Senyawa organik yang mengandung gugus tertentu disinari dengan sinar inframerah. Gugus yang menerima sinar dengan bilangan gelombang tertentu akan mengalami penyerapan dan bergetar. Setiap gugus fungsi memiliki puncak penyerapan maksimal pada bilangan gelombnag tertentu. Dengan membandingkan puncak-puncak sampel dengan standar dapat diketahui jenis senyawa organik pada sampel dan dapat diketahui pula strukturnya apabila diketahui masa atom relatifnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Hasil Analisis Kualitatif Senyawa Organik
Gambar 2. Hasil Analisis Kualitatif Senyawa Organik
  
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitatif Senyawa Organik

Bilangan Gelombang didapat dari Kromatogram
Bilangan Gelombang
Gugus Fungsi
Senyawa x
2972,31
1350 - 1460
Alkana (C-H)
Ethanol
3321,42
2000 - 3600
Alkohol (OH)









Berdasarkan pembacaan sampel dengan menggunakan spektrofotometer infra merah didapatkan hasil bahwa senyawa yang ada didalam sampel adalah ethanol (C2H5OH) yang memiliki Mr yaitu 46 gram/mol, dengan rumus struktur :
Gambar 3. Rumus Struktur Ethanol



KESIMPULAN
Hasil analisis pada sampel organik dengan metode spektroskopi fourier transform infra red (FTIR), diketahui bahwa senyawa X merupakan golongan Alkohol bernama Etanol dengan rumus C2H5OH dengan Mr 46 gram/mol.
DAFTAR PUSTAKA
Basset ,J . 1994 . Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC.
Harjadi, W., 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Kumastuti, Ari. Pengenalan Gelombang Khas Dengan Interpolasi. Tanpa Tahun. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Verifikasi dan Kalibrasi Instrumen AAS

VERIFIKASI DAN KALIBRASI INSTRUMEN AAS ABSTRAK Kalibrasi, verifikasi dan pemeliharaan instrumen alat ukur atau alat uji merupakan bagian dari standard system mutu mengacu pada SNI 17025-2008. Hal ini kemudian mengimplikasikan setiap peralatan yang dijadikan instrumen pengukuran dalam suatu laboratorium harus dikalibrasi atau diverifikasi terhadap pembanding yang memiliki ketelusuran. Sehingga hasil uji dari suatu laboratorium terakreditasi tidak akan berbeda dengan hasil uji laboratorium lainnya. PENDAHULUAN            Definisi kalibrasi dan verifikasi menurut beberapa sumber yaitu : Sumardi, 2003 “Kalibrasi adalah salah satu proses pengukuran alat ukur yang berkaitan dengan suatu garis tanda / garis pembagian (graduation line) dari suatu peralatan. Sedangkan verifikasi adalah proses dimana ditentukan persesuaian antara suatu peralatan laboratorium dengan spesifikasi yang tertera untuk peralatan tersebut, termasuk penentuan kesalahan pada suatu titik atau

makalah besaran dan satuan

BESARAN DAN SATUAN Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan besaran dan satuan. Ketika  menyebutkan tinggi badan seseorang 175 cm dan berat badannya 60 kg, maka kita sedang berhubungan dengan besaran panjang dan satuannya cm, dan besaran massa dengan satuan kg. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai besaran dan satuan, dapat dilihat dibawah ini : A.   Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.             Dari pengertian diatas, dapat diartikan bahwa sesuatu dapat dikatan besaran harus mempunyai 3 syarat, yaitu : 1.       dapat diukur atau dihitung 2.       dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 3.     

Pengalaman kehidupan SMAKBO. Tes Masuk SMAKBO? Oke

Masa masa terindah putih abu abu. kali ini aku mau cerita aja tentang masa putih abu abu yang bukan abu abu yang aku lalui. Gimana mau abu abu ya kalau roknya aja warnanya krem. Jadi aku itu ga sekolah di SMA atau SMK biasa tapi yang luar biasa sangking luar biasanya jadi diluar dari biasanya :D haha. Sekalian publish ini buat pertama kali publish di tahun 2017 *yeaaayyy* setelah lama sekali ga publish haha, ga berharap banyak yang baca sih :( tapi tetep berharap :') Jadi pada tahun 2013 *haha* aku lulus SMP terus dengan nilai UN yang standar aja aku bingung tuh bakalan masuk ke SMA yang aku mau atau ga, sedangkan aku tau yang SMA yang mau itu emang sekolah favorit, jadi aku memutuskan untuk ikut tes SMK yang sesungguhnya awalnya aku dipaksa buat ikut tesnya sama mamake tapi karna aku mikir juga mungkin kesempatan aku yaudahlah aku ikut aja... Nah, barulah dimulai tuh kehidupan sesungguhnya. Bayangin aja yang tes di SMK itu sampe hampir 1000 orang :( kan jadi minder yaa